selamat datang


WELCOME MY BLOG "Atri Fanidi"

Rabu, 22 Mei 2013

VIDEO



VIDEO
A.    PENJELASAN UMUM
Suatu pendekatan yamg sistematis bagi guru dalam menggunakan teknologi dan media untuk meningkatkan belajar siswa. Menelaah  tentang karakteristik dan penggunaan video efektif  dalam belajar. Video dapat diproduksi oleh siswa maupun juga oleh guru. Pada awalnya, konsep video sama memilikiarti yang sama dengan  televisi penyiaran, akan tetapi konsep tersebut kemudian  meluas  selama  60 tahun terakhir. Format media elektronik yang menggunakan “gambar bergerak” untuk menyajikan suatu  pesan  dianggap sebagai video. istilah video di gunakan merujuk pada penyimpanan elektronik tentang  gambar-gambar bergerak (kaset video, DVD, video berbasis komputer, dan video internet). Pesatnya perkembangan teknologi. informasi dapat disebarkan secara elektronik sehingga menjadi lebih murah dan lebih efisien dari pada rnembawat inforrnasi, benda- benda, dan orang-orang secara fisik. Berikut ini kami akan  menguraikan  informasi mengenai berbagai jenis teknologi video yang tersedia bagi guru dan bagaimana video tersebut dapat  digunakan agar dapat  memudahkan siswa dalam belajar.

B.     VIDEO DALAM RUANG KELAS
Menurut Nugent (2005), banyak guru menggunakan video untuk memperkenalkan sebuah topik, menyajikan konten, memberikan remedial, dan meningkatkan pengayaan. Segmen-segmen dari  suatu video bisa digunakan pada seluruh lingkungan pembelajaran ruang  kelas, kelompok kecil, dan siswa-siswa perorangan.

Rangkaian Program berbasis video dengan sounds track yang  beragam bisa ditujukan pada berbagai jenis pembelajar. Teks bisa ditampilkan dalam berbagai bahasa dan digunakan untuk menerjemahkan atau memberi keterangan terhadap konten video, Video telah  tersedia untuk hampir seluruh jenis topik dan untuk seluruh jenis pembelajar dalam kemampuan ranah kognitif, afektif,  motorik, interpersonal. Benda-benda yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam ruang kelas bisa dipelajari begitu pula dengan benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang juga bisa dipelajari dengan menggunakan video. Peristiwa yang rerlalu berbahaya untuk diamati,  bisa dipelajari dengan aman. Waktu dan biaya terhadap suatu kunjungan lapangan dapat  diminimalkan.
1)      Ranah Kognitif
Dalam ranah kognitif para pemelajar mengamati reka ulang secara dramatis dari kejadian bersejarah dan perekaman aktual dari kejadian yang lebih belakangan. Warna, suara, dan gerakan mampu membentuk  kepribadian. Video dapat menunjang buku cetak dengan memperlihatkan suatu proses, hubungan, dan teknik. Para siswa bisa membaca buku seiring  dengan menonton video. kita bisa meminta siswa membaca terlebih dahulu sebelum menonton sebagai pengantar suatu topik atau menggunakan video untuk membuat siswa tertarik membaca mengenai topik tertentu.

1)      Ranah Afektif
Ketika terdapat salah satu unsur dari emosi atau keinginan untuk belajar, video biasanya bekerja dengan baik. Model peran dan pesan dramatis pada video bisa mempengaruhi sikap. Karena potensinya yang besar untuk dampak emosional, video dapat bermanfaat dalam membentuk sikap personal dan sosial. misalkan, dokumenter yang dirancang  menghadirkan kesulitan tentang suatu masa  kepada para siswa yang belum pernah merasakan masa-masa sulit tersebut.

2)      Ranah Kemampuan Motorik
Video sangat baik dalam menampilkan bagaimana suatu proses berlangsung. Proses tentang  kemampuan motorik bisa dengan mudah dilihat melalui media ketimbang dalam situasi nyata. Dalam proses  mengajar kita dapat menampilkan proses tersebut secara tahap demi tahap, kita dapat mempercepat untuk memberikan suatu tinjauan, atau melambatnya untuk memperlihatkan secara mendetil. Merekam kinerja siswa bisa memberikan umpan balik terhadsap latihan. Para siswa bisa mengamati kinerja mereka sendiri dan juga menerima umpan balik dari teman- teman dan gurunya.

3)      Ranah Kemampuan Interpersonal/ perorangan
Dengan melihat sebuah program video secara bersama-sama, berbagai kelompok peserta didik dapat membangun  pengalamannya sebagai katalis untuk diskusi. Ketika siswa sedang belajar membentuk kemampuan interpersonal, seperti penyelesaian konflik dan hubungan dengan sesama siswa, mereka bisa mengamati orang lain melalui video untuk demontrasi dan analisis. Kemudian mereka  bisa mempraktikkan kemampuannya di hadapan kamera, mengamati diri mereka sendiri, dan menerima umpan balik dari sesama siswa dan pengajar. Sketsa-sketsa bermain peran bisa dianalisis untuk menentukan apa yang telah terjadi dan untuk meminta para siswa  menelaah apa yang seharusnya mereka lakukan selanjutnya.

4)      Kunjungan Lapangan Virtual
Video bisa membantu  para siswa untuk melihat tempat-tempat yang  tidak mungkin bisa mereka kunjungi. Misalkan  kita bisa memperlihatkan kepada siswa tentang hutan , dengan tujuan  untuk mengamati perilaku binatang di kehidupan liar. Hal  semacam itu dan banyak lagi lainnya dapat kita lihat  melalui video.

5)      Dokumenter
Video merupakan sarana utama untuk memdokumentasikan kejadian aktual dan menghadirkannya ke dalam ruang kelas. Dokumenter terkait dengan fakta, bukan fiksi, atau versi fakta yang difiksikan . Dokumenter berusaha menggambarkan secara ril kisah-kisah nyata mengenai situasi dan orang-orang secara nyata.

6)      Dramatisasi
Video memiliki kemampuan untuk membuat para siswa terpesona ketika suatu drama kemanusiaan ditampilkan di hadapan mereka. misalnya, acara televisi yang bisa membawa siswa ke dalam dunia forensik untuk mengamati apa yang terjadi selama proses investigasi sebuah kejahatan. Reka ulang kembali dari banyak kejadian penting dalam sejarah juga  tersedia dalam bentuk video.

7)      Penceritaan  Kisah Melalui  Video
Kisah-kisah bisa menghibur dan juga informatif, Menceritakan  kisah   merupakan salah satu kemampuan penting untuk dikembangkan pada siswa dari berbagai usia. Penceritaan tentang suatu kisah lewat video memungkinkan para siswa menjadi  kreatif seiring mengembangkan kemampuan mereka memahami visual, kemampuan menulis, dan kemampuan memproduksi video. Tujuannya adalah mengajari para siswa untuk mengeprikan ide- ide mereka melalui cerita.



C.    KARAKTERISTIK KHUSUS
Sebagian besar menganggap video sebagai salah satu sarana yang dirancang untuk memproduksi gambar realistik dari dunia sekitar kita, kita cenderung lupa bahwa karakteristik yang  mendasar dari video adalah kemampuan merekayasa perspektif temporal dan spasial. Rekayasa waktu dan tempat tidak hanya menyajikan hasil yang dramatis dan kreatif, namun juga memiliki implikasi penting bagi pembeajaran.

1.      Rekayasa Waktu
Video memungkinkan  untuk meningkatkan atau mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengamati sebuah kejadian. contohnya, mungkin butuh waktu yang sangat lama bagi para siswa untuk  mengamati proses pembangunan sebuah jalan tol dengan sebenar- benarnya, akan  tetapi menyunting video dengan cermat dari berbagai kegiatan berbeda-beda yang turut Serta di dalam prose pembangunan  jalan tol untuk menata ulang pentingnya kejadian tersebut bisa dalam beberapa menit saja.

a.      Kompresi Waktu/ penyingkatan waktu
Video bisa mengkompresi waktu yang diburuhkannya untuk mengamati sebuah kejadian. Sebuah bunga bisa terlihat mengembang, atau bintang-bintang bisa bertaburan di  langit pada malam hari. Teknik ini, dikenal sebagai time lapse,  penting penggunaannya dalam penmbelajaran. proses sebuah kepompong menjadi seekor kupu-kupu terlalu lambat bagi pengamatan di ruang kelas yang nyaman. Akan tetapi, melaiui videografi  time –lapse , kupu-kupu bisa muncul dari kepompong dalam hitungan menit.

b.      Perpanjangan Waktu.
Waktu juga bisa diperpanjang  dengan video melalui sebuah teknik yang disebut gerak lambat (slow motion). Beberapa kejadian terjadi terlalu cepat untuk dilihat oleh mata. Dengan merekam kejadian semacam itu pada kecepatan sangat tinggi dan kemudian memproyeksikan gambar tersebut pada kecepatan normal, kita bisa mengamati apa yang sedang terjadi .Sebagai contoh, seekor bunglon menangkap seekor serangga terlalu cepat untuk dilihat secara kasat mata: videografi berkecepatan tinggi bisa melambatkan gerakan tersebut sehingga kita bisa melihat prosesnya.

2.      Rekayasa Tempat
Video memungkinkan kita untuk melihat fenomena baik dalam makrokosmos maupun mikrokosmos yaitu, pada kisaran yang sangat dekat atau jarak yang sangat jauh. Televisi memungkinkan kita untuk mengamati dua kejadian yang terjadi secara serentak tetapi yang terpisah bermil-mil jauhnya menggunakan layar terbelah. Teknik ini sering kali digunakan dalam kejadian berita di mana satu pandangan dari dua orang ditampilkan meskipun mereka berada pada bagian-bagian yang berbeda di negara atau dunia.

3.      Animasi
Waktu dan tempat bisa juga direkayasa dengan animasi. Ini merupakan teknik yang mengambil keuntungan dari persistensi penglihatan untuk memberikan gerakan pada objek tak beranimasi. Terdapat berbagai teknik untuk memperoleh animasi, tetapi pada dasarnya animasi dibuat dari serangkaian foto, gambar, atau gambar komputer dari pemindahan-pemindahan kecil dari benda atau gambar. Dengan perkembangan peranti lunak komputer yang terus-menerus bisa merekayasa gambar visual, menciptakan seni animasi melalui video. Urutan animasi yang dibuat komputer sekarang ini digunakan dalam program video pembelajaran untuk menggambarkan proses yang kompleks atau cepat dalam bentuk yang disederhanakan.

4.      Memahami Konvensi Video
Perangkat dan teknik yang digunakan dalam membuat  video untuk merekayasa waktu dan tempat  sebagian besar dari kita menerimanya sebagai konvensi. Kita mengerti bahwa dalam tayangan video, seorang atlet yang lompatannya dihentikan di tengah-tengah udara sebetulnya tidak kaku sebagaimana yang kita lihat, itu hanyalah pemotongan tayangan.




D.    FORMAT VIDEO DIGITAL
Seperti halnya audio yang bisa didigitalkan, gambar video dalam format analog dapat diubah menjadi format digital. Dengan video digital yang disimpan di DVD atau di komputer, kita bisa menyunting konten dan urutan dari gambar-gambar bergerak. Terdiri dari Dua format video yaitu analog dan digital. Analog sudah mulai digantikan oleh video digital. Sinyal video analog adalah gelombang sementara sinyal video digital dalam bentuk angka-angka 1s dan 0s. Video analog ditampilkan melalui serangkaian pemindaian dan video digital ditampilkan melalui intensitas warna dan cahaya pada titik-titik yang tepat. Karena sinyal digital bisa disalin, disimpan, dan dipancarkan lebih akurat dari pada sinyal analog, sistem video yang lebih baik adalah digital.

Gambar video digital bisa direkayasa, disimpan, diduplikasi, dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya, dan dapat diputar ulang tanpa kehilangan kualitasnya. Bentuk digital memungkinkan produksi video dilakukan dlm berbagai bidang , di tempat manapun: laboratorium sains, ruang kelas, kantor konseling, lapangan atletik, pabrik bagian mesin, rumah sakit, lingkungan tetangga, dan bahkan  lingkungan rumahan. Kesederhanaan sistemnya  memungkinkan bagi non profesional, guru, dan siswa  membuat material video mereka sendiri. Keuntungan lainnya dari video digital adalah pengeditan bisa dilakukan di komputer dengan menggunakan software untuk merekayasa urutan gambar. Kualitas dari gambar video tidak akan berkurang selama pengeditan dan pengopian, berbeda dari kualitas kaset video analog yang bisa menurun. Video digital juga bisa ditonton pada berbagai kecepatan, yang memungkinkan para siswa untuk mempelajari gambar dari yang sangat lambat sampai yang sangat cepat. Gambar diam juga bisa ditangkap dari berkas video digital. Format video digital cepat dan mudah untuk mentransfer video ke komputer menggunakan koneksi berkecepatan tinggi

a)      DVD ( Digital Videodisch)
DVD merupakan sarana yang menawarkan penyimpanan digital dan pemutaran gambar bergerak. DVD ini bentuknya sama dengan sebuah CD tetapi bisa menyimpan banyak data,  cukup untuk menampung empat  film berdurasi panjang (dengan masa putarnya hampir sembilan jam). Dengan trek suara yang berkualitas tinggi.  DVD memiliki gambar dan suara Yang berkulitas dibandingkan dengan video kaset standar.
b)     Video Berbasis Komputer
Para Siswa (dan guru) bisa menyiapkan laporan video dan presentasi kelas di komputer. Menggunakan rangkaian video atau gambar dari material yang telah mereka rekam atau dari DVD, mereka bisa merekayasa gambar dan suara seperti mereka merekayasa teks  dengan menggunakan pengolah kata. Para siswa dapat menggunakan kutipan-kutipan dari video sebagai bagian dari laporan lisan, yang menggantikan suara dengan narasi mereka sendiri. Video yang diproduksi siswa digunakan untuk evaluasi. Portofolio siswa sekarang lebih banyak menggunakan pendekatan multimedia ketimbang kertas-kertas jilid dan olahan kata.

c)      Video Internet
Banyak situs Web sekarang menawarkan penyiaran internet  tentang berbagai kejadian atau kegiatan, termasuk kejadian pemberitaan penting, kegiatan ilmiah, dan presentasi budaya. Beberapa siaran tersebut adalah langsung dan yang lainnya adalah rekaman. “Live cam” bisa “membawa” para siswa ke kebun binatang dan meminta mereka mengamati perilaku binatang. Kamera langsung ini memungkinkan para siswa untuk mengamati kegiatan pada saat itu juga. Siaran internet ini menggunakan video terkompresi atau streaming video.

d)     Video Kompresi/ singkat
Video kompresi menghemat  data dengan merekam hanya bagian yang bergerak atau berubah dari setiap bingkai. Bagian-bagian dari gambar yang tidak berubah tidak direkam, karenanya hanya sedikit data yang harus disimpan untuk mereproduksi gambar, yang menghasilkan berkas video yang lebih kecil.  Video terkompresi digunakan untuk memancarkan video melalui internet.

e)      Streaming Video
Video juga bisa dipancarkan melalui internet menggunakan streaming video. Teknik yang sama juga bisa digunakan dengan material audio. Streaming artinya bahwa berkas tidak harus seutuhnya diunduh sebelum mulai diputar. Tetapi, segera setelah pengguna mengklik pada tautan yang berisi video (atau audio), konten mulai diputar. Konten video sebenarnya mengunduh ke komputer pengguna dalam rangkaian paket-paket kecil informasi yang langsung sampai sebelum pemirsa melihat (atau mendengar) material. Material video (atau audio) apa pun bisa dipancarkan melalui internet menggunakan teknik streaming.
E.     FORMAT VIDEO ANALOG
-          Kaset Video
Sebagian besar dari kita telah merekam program acara  televisi di video kaset untuk di lihat kembali atau diputar ulang. Banyak sekolah dan pusat sumber daya memiliki perpustakaan program materi pelajaran yang disimpan dalam kaset video. Banyak pula ruang kelas dilengkapi dengan TV yang terhubung ke stasiun pusat yang memungkinkan untuk diputar pada waktu tertentu atau pada waktu yang telah di tentukan.

F.     KELEBIHAN, KETERBATASAN DAN INTEGRASI
1)      Kelebihan
a)      Motion  (gerakan). Gambar-gambar bergerak memiIiki manfaat lebih banyak dari pada gambar diam dalam menggambarkan suatu konsep  yang mana belajar melalui gerakan sangatlah penting (seperti kemampuan motorik).
b)      Processes (Proses). Pengoperasian, seperti tahapan proses perakitan atau percobaan ilmiah, di mana rangkaian tahapan gerakan berurutan sangatlah penting, bisa  lebih efektif diperlihatkan.
c)       Risk – Free Observation   (Pengamatan yang bebas resiko). Video memungkinkan para siswa untuk mengamati fenomena yang mungkin saja terlalu berbahaya untuk dilihat secara langsung, seperti gerhana matahari, letusan gunung berapi, atau suasana perang.
d)     Dramatization  (Dramatisasi). Reka ulang yang dramatis bisa membentuk kepribadian. Seperti peristiwa bersejarah, memungkinkan para siswa untuk mengamati dan menganalisis interaksi manusia.
e)      Skill Learning  (Pembelajaran keterampilan). Penelitian mengindikasikan bahwa penguasaan keterampilan fisik mengharuskan pengamatan dan latihan berulang-ulang. Melalui video, siswa bisa melihat sebuah penampilan berulang kali untuk bisa menyamai. Mereka bisa melihat video penampilan mereka sendiri untuk umpan balik dan perbaikan.
f)       Affective Learning (Pembelajaran afektif). Video sangat potensial mempengaruhi emosional, video bisa bermanfaat dalam pembentukan sikap personal dan sosial.
g)      Problem Solving (Penyelesaian Masalah). Dramatisasi yang berakhiran terbuka sering kali digunakan untuk menyajikan situasi tak terselesaikan, yang membuat para pemirsa mendiskusikan berbagai Cara mengatasi masalah tersebut.
h)      Cultural Understanding (Pemahaman budaya). Kita bisa mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap budaya orang lain dengan melihat gambaran kehidupan sehari-hari dalam masyarakat lainnya.
i)        Establishing Commonality ( Membangun kebersamaan). Dengan meiihar program video bersama-sama, suatu kelompok dengan orang yang berbeda-beda bisa membangun sebuah dasar  kesamaan pengalaman dan mendiskusikan suatu masalah secara efektif.

2)      Keterbatasan
a)      Fixed Pace (Alur tetap). Meskipun video bisa dihentikan untuk suatu diskusi, ini tidak selalu dilakukan dalam penayangannya. Karena program ditayangkan dalam kecepatan yang tetap, beberapa pemirsa mungkin tertinggal dan sebagian yang lainnya tidak sabar menunggu bagian selanjutnya.
b)      Talking bead (Orang-orang yang berbicara). Sebagian besar video  menayangkan  orang-orang yang berbicara dari jarak dekat. Video bukan merupakan sarana lisan yang hebat ia merupakan sarana visual. Gunakan audio untuk pesan lisan.
c)      Still Phenomenon  ( Gambar diam ). Meskipun Video sangat bermanfaat untuk menayangkan konsep dengan unsur gerak, tetapi kurang cocok untuk topik lain yang  menuntut detail secara terperinci  (misalnya  peta, diagram).
d)     Misinterpretation (Salah Persepsi). Film dokumentasi atau suatu drama sering menampilkan  konflik yang sulit/komplek. Sebuah percakapan / tindakan ada yang dimaksudkan sebagai sindiran / kiasan tetapi mungkin saja diambil secara harfiah oleh penonton yang masih muda.
e)      Abstract, Nonvisual Instruction (Pembelajaran abstrak dan nonvisual). Video jarang menayangkan informasi abstrak dan non nonvisual. Media yang disediakan untuk kata hanya teks. Filsafat dan matematika kurang  cocok diajarkan dengan video kecuali jika konsep- konsep yang dibahas membutuhkan penjelasan dengan menggunakan dokumentasi video, Seperti peristiwa sejarah dan tayangan grafik.
3)      Integrasi
Konsekuensi dari video dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, sebaiknya guru  dapat  memadukan  video dalam materi pelajaran dengan tepat.

G.    MEMILIH VIDEO
1.      Mengevaluasi Video
Setelah kita mendapatkan beberapa video yang berpotensi bermanfaat, perlu kita perlu melihat dan mengevaluasinya. Beberapa sekolah dan organisasi memiliki formulir standar penilaian yang siap digunakan. Beberapa di antaranya sangat terperinci, yang mencakup setiap faktor yang memungkinkan yang lainnya biasa saja. Sebuah formulir penilaian yang bagus sebaiknya cukup singkat saja dan tak mengintimidasi tetapi cukup lengkap untuk membantu individual memilih material yang  bermanfaat untuk diaplikasikan saat ini maupun  di masa yang akan datang. Mengevaluasi  dan peninjauan juga memberikan kesempatan untuk membuat catatan sehingga dapat dimanfaatkan dalam  diskusi kelas mengenai video, memperhatikan poin-poin kunci dalam video dapat membantu  kita dalam memberikanpenjelasan kepada siswa atau memberikan penekanan pada Siswa.

2.      Sponsor Video
Perusahaan swasta, asosiasi, dan badan-badan pemerintah mensponsori video untuk berbagai alasan. Perusahaan swasta membuat video untuk mempromosikan produk mereka atau untuk meningkatkan citra publik mereka. Asosiasi dan badang pemerintah mensponsori video untuk mempromosikan program, seperti kampanye hidup sehat, konservasi sumber daya alam, dan pemanfaatan taman dan area rekreasi yang tepat. Banyak dari video bersponsor ini memiliki material pengajaran yang dan memiliki keuntungan yang sangat besar karena gratis atau tidak mahal. Akan Tetapi, perlu hati- hati dalam menggunakan program bersponsor untuk tujuan pengajaran. Beberapa material yang diproduksi swasta mungkin terlalu menonjolkan diri sendiri. Atau  produk tidak sesuai untuk situasi pengajaran, misalnya, prosess pembuatan minuman beralkohol atau rokok.

H.    MEMPRODUKSI VIDEO
Produksi video oleh siswa bisa meningkatkan belajar siswa. Para siswa “dikaitkan" dengan isu-isu budaya, politik, ilmiah, keuangan, dan lingkungan. Selain itu, membuat video membantu membangun kemampuan kemajuan teknologi. Minat siswa yang besar terhadap teknologi bisa memacu penelusuran aktif  dalam dunia mereka. Menggabungkan dua karakter ini bisa membangkitkan  keinginan untuk belajar karena pengalaman itu menyenangkan. Produksi video oleh siswa mendorong adanya kesadaran siswa, pengembangan kreativitas, potensi keterlibatan, dan jembatan ke kehidupan di luar ruang kelas. Selain itu, produksi video memungkinkan guru untuk mengutak-atik materi untuk mata pelajaran mereka.

Para guru dapat membantu dalam proses perencanaan tetapi sebaiknya membiarkan para siswa menjadi kreatif. Videografi memungkinkan para siswa untuk menelusuri mata pelajaran kurikulum apa saja melalui proses aktif membuat video tentangnya. Selain kemampuan produksi video, para siswa belajar meyelesaikan masalah, penjadwalan, analisis, penelitian, perencanaan, imajinasi, dan komunikasi seluruh kemampuan dunia nyata. Mereka menjadi pemikir yang lebih baik, komunikator yang lebih baik, dan pemecah masalah yang lebih baik. Para siswa bisa berbagi produksi video dalam portofolio mereka dan bisa menampilkan hasilnya di depan kelas, sekolah, komunitas, atau di rumah.

Video yang diproduksi guru atau siswa bisa digunakan untuk beragam tujuan. Kemampuan uniknya adalah menangkap pemandangan dan suara untuk pemutaran kembali. Aplikasi yang diuntungkan dari aspek produksi video meliputi:
§  Dramatisasi dari kisah, lagu, dan puisi siswa
§  Kegiatan ditingkatkan oleh umpan balik
§  Latihan atletik
§  Pelatihan keterampilan
§  Teknik relasi interpersonal
§  Dokumenter sekolah oleh siswa atau masalah-masalah lingkungan
§  Pelestarian cerita rakyat setempat
§  Pertunjukan percobaan ilmiah dan tindakan keamanan
§  Putaran ulang rekaman kunjungan lapangan untuk tindak lanjut di dalam kelas
§  Informasi karier mengenai bisnis setempat



a.      Perekaman (Recording)
Kamera genggam biasanya dilengkapi dengan mikrofon yang dipasang di depan kamera. Mikrofon ini memiliki kontrol otomatis, sebuah fitur yang otomatis menyesuaikan volume suara, untuk menjaga suara terap terdengar. Kamera dapat “mendengar” serta “melihat”.Masalahnya adalah bahwa mikrofon ini mengeraskan suara apa saja dalam jangkauannya, termasuk suara orang berjalan mondar-mandir, batuk, suara di jalanan, dan suara perlengkapan, bersama dengan suara yang Anda inginkan. oleh karena itu perlu menggantikan mikrofon tersebut dengan memasang mikrofon terpisah yang lebih cocok dengan tujuan khusus.

Lavaliere atau mik leher, adalah pilihan yang bagus ketika merekam satu pembicara tunggal. Ia bisa dijepitkan ke dasi atau baju, digantung di sekitar leher, atau bahkan disembunyikan di dalam baju pelapis. Sebuah dudukan meja mungkin digunakan untuk menahan sebuah mikrofon untuk seorang pembicara atau beberapa peserta diskusi yang duduk di sebuah meja. Untuk situasi di mana terdapat suara latar yang tidak diinginkan atau sang pembicara berpindah-pindah, mikrofon yang bisa digeser-geser adalah yang terbaik.

b.      Penyuntingan/ pengeditan
Penyuntingan video digital adalah sarana yang dengannya video bisa dipisah-pisah dan di satukan kembali menggunakan sebuah komputer dan peranti lunak. Dengan adanya perekam kamera digital kita tak perlu lagi perekam kaset video, tetapi masih ada yang menggunakan perekam kaset video untuk merekam dengan cara digital, Setelah mengambil gambar video, kita bisa melihatnya di monitor LCD yang terpasang di kamera.kita  juga bisa menghubungkan perekam kamera ke monitor televisi, atau kita bisa bisa mentransfer gambar-gambar ke komputer. Banyak perekam kamera memungkinkan kita melakukan  penyuntingan langsung di kamera.







I.       KESIMPULAN
Para siswa saat ini telah terbiasa belajar melalui televisi dan media bergerak lainnya. Ada banyak aplikasi video yang menarik di ruang kelas. Video menyediakan karakteristik khusus yang bisa disediakan dalam belajar-terutama yang melibatkan gambar bergerak. Makalah ini  telah menyajikan katrakteristik khusus video bersama dengan keuntungan dan keterbatasannya. Kami juga telah menjelaskan bagaimana memilih, memproduksi, dan memadukan video ke dalam kegiatan belajar siswa. Memproduksi video bisa bersifat pendidikan bagi para siswa dan memungkinkan para guru untuk menyajikan materi.

















Daftar Rujukan
Smaldino, Heinich, Molenda, Russel. (2008) Instructional Media and Technologies For Learning ,(9th  edition), new york : Macmillan Publishing Company.










Tidak ada komentar: