VIDEO
A.
PENJELASAN
UMUM
Suatu
pendekatan yamg sistematis bagi guru dalam menggunakan teknologi dan media
untuk meningkatkan belajar siswa. Menelaah
tentang karakteristik dan penggunaan video efektif dalam belajar. Video dapat diproduksi oleh
siswa maupun juga oleh guru. Pada awalnya, konsep video sama memilikiarti yang
sama dengan televisi penyiaran, akan
tetapi konsep tersebut kemudian meluas selama 60 tahun terakhir. Format media elektronik
yang menggunakan “gambar bergerak” untuk menyajikan suatu pesan dianggap sebagai video. istilah video di
gunakan merujuk pada penyimpanan elektronik tentang gambar-gambar bergerak (kaset video, DVD,
video berbasis komputer, dan video internet). Pesatnya perkembangan teknologi.
informasi dapat disebarkan secara elektronik sehingga menjadi lebih murah dan
lebih efisien dari pada rnembawat inforrnasi, benda- benda, dan orang-orang
secara fisik. Berikut ini kami akan
menguraikan informasi mengenai
berbagai jenis teknologi video yang tersedia bagi guru dan bagaimana video
tersebut dapat digunakan agar dapat memudahkan siswa dalam belajar.
B.
VIDEO
DALAM RUANG KELAS
Menurut Nugent (2005), banyak guru
menggunakan video untuk memperkenalkan sebuah topik, menyajikan konten,
memberikan remedial, dan meningkatkan pengayaan. Segmen-segmen dari suatu video bisa digunakan pada seluruh
lingkungan pembelajaran ruang kelas,
kelompok kecil, dan siswa-siswa perorangan.
Rangkaian Program berbasis video dengan
sounds track yang beragam bisa ditujukan
pada berbagai jenis pembelajar. Teks bisa ditampilkan dalam berbagai bahasa dan
digunakan untuk menerjemahkan atau memberi keterangan terhadap konten video,
Video telah tersedia untuk hampir
seluruh jenis topik dan untuk seluruh jenis pembelajar dalam kemampuan ranah
kognitif, afektif, motorik,
interpersonal. Benda-benda yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam ruang kelas
bisa dipelajari begitu pula dengan benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang juga bisa dipelajari dengan menggunakan video. Peristiwa
yang rerlalu berbahaya untuk diamati, bisa dipelajari dengan aman. Waktu dan biaya
terhadap suatu kunjungan lapangan dapat
diminimalkan.
1) Ranah Kognitif
Dalam ranah kognitif para pemelajar
mengamati reka ulang secara dramatis dari kejadian bersejarah dan perekaman
aktual dari kejadian yang lebih belakangan. Warna, suara, dan gerakan mampu membentuk kepribadian. Video dapat menunjang buku cetak
dengan memperlihatkan suatu proses, hubungan, dan teknik. Para siswa bisa
membaca buku seiring dengan menonton video.
kita bisa meminta siswa membaca terlebih dahulu sebelum menonton sebagai
pengantar suatu topik atau menggunakan video untuk membuat siswa tertarik
membaca mengenai topik tertentu.
1) Ranah Afektif
Ketika terdapat salah satu unsur dari
emosi atau keinginan untuk belajar, video biasanya bekerja dengan baik. Model
peran dan pesan dramatis pada video bisa mempengaruhi sikap. Karena potensinya yang
besar untuk dampak emosional, video dapat bermanfaat dalam membentuk sikap
personal dan sosial. misalkan, dokumenter yang dirancang menghadirkan kesulitan tentang suatu masa kepada para siswa yang belum pernah merasakan
masa-masa sulit tersebut.
2) Ranah Kemampuan Motorik
Video sangat baik dalam menampilkan
bagaimana suatu proses berlangsung. Proses tentang kemampuan motorik bisa dengan mudah dilihat
melalui media ketimbang dalam situasi nyata. Dalam proses mengajar kita dapat menampilkan proses tersebut
secara tahap demi tahap, kita dapat mempercepat untuk memberikan suatu
tinjauan, atau melambatnya untuk memperlihatkan secara mendetil. Merekam
kinerja siswa bisa memberikan umpan balik terhadsap latihan. Para siswa bisa
mengamati kinerja mereka sendiri dan juga menerima umpan balik dari teman-
teman dan gurunya.
3) Ranah Kemampuan Interpersonal/ perorangan
Dengan melihat sebuah program video secara
bersama-sama, berbagai kelompok peserta didik dapat membangun pengalamannya sebagai katalis untuk diskusi.
Ketika siswa sedang belajar membentuk kemampuan interpersonal, seperti
penyelesaian konflik dan hubungan dengan sesama siswa, mereka bisa mengamati
orang lain melalui video untuk demontrasi dan analisis. Kemudian mereka bisa mempraktikkan kemampuannya di hadapan
kamera, mengamati diri mereka sendiri, dan menerima umpan balik dari sesama
siswa dan pengajar. Sketsa-sketsa bermain peran bisa dianalisis untuk
menentukan apa yang telah terjadi dan untuk meminta para siswa menelaah apa yang seharusnya mereka lakukan
selanjutnya.
4) Kunjungan Lapangan Virtual
Video bisa membantu para siswa untuk melihat tempat-tempat
yang tidak mungkin bisa mereka kunjungi.
Misalkan kita bisa memperlihatkan kepada
siswa tentang hutan , dengan tujuan untuk mengamati perilaku binatang di kehidupan
liar. Hal semacam itu dan banyak lagi
lainnya dapat kita lihat melalui video.
5) Dokumenter
Video merupakan sarana utama untuk
memdokumentasikan kejadian aktual dan menghadirkannya ke dalam ruang kelas.
Dokumenter terkait dengan fakta, bukan fiksi, atau versi fakta yang difiksikan .
Dokumenter berusaha menggambarkan secara ril kisah-kisah nyata mengenai situasi
dan orang-orang secara nyata.
6) Dramatisasi
Video memiliki kemampuan untuk membuat
para siswa terpesona ketika suatu drama kemanusiaan ditampilkan di hadapan mereka.
misalnya, acara televisi yang bisa membawa siswa ke dalam dunia forensik untuk
mengamati apa yang terjadi selama proses investigasi sebuah kejahatan. Reka
ulang kembali dari banyak kejadian penting dalam sejarah juga tersedia dalam bentuk video.
7) Penceritaan Kisah
Melalui Video
Kisah-kisah bisa menghibur dan juga informatif,
Menceritakan kisah merupakan salah satu kemampuan penting untuk
dikembangkan pada siswa dari berbagai usia. Penceritaan tentang suatu kisah
lewat video memungkinkan para siswa menjadi
kreatif seiring mengembangkan kemampuan mereka memahami visual,
kemampuan menulis, dan kemampuan memproduksi video. Tujuannya adalah mengajari
para siswa untuk mengeprikan ide- ide mereka melalui cerita.
C.
KARAKTERISTIK
KHUSUS
Sebagian besar menganggap video sebagai salah
satu sarana yang dirancang untuk memproduksi gambar realistik dari dunia
sekitar kita, kita cenderung lupa bahwa karakteristik yang mendasar dari video adalah kemampuan
merekayasa perspektif temporal dan spasial. Rekayasa waktu dan tempat tidak
hanya menyajikan hasil yang dramatis dan kreatif, namun juga memiliki implikasi
penting bagi pembeajaran.
1. Rekayasa Waktu
Video memungkinkan untuk meningkatkan atau mengurangi jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk mengamati sebuah kejadian. contohnya, mungkin butuh
waktu yang sangat lama bagi para siswa untuk
mengamati proses pembangunan sebuah jalan tol dengan sebenar- benarnya, akan
tetapi menyunting video dengan cermat
dari berbagai kegiatan berbeda-beda yang turut Serta di dalam prose pembangunan jalan tol untuk menata ulang pentingnya
kejadian tersebut bisa dalam beberapa menit saja.
a.
Kompresi
Waktu/ penyingkatan
waktu
Video
bisa mengkompresi waktu yang diburuhkannya untuk mengamati sebuah kejadian.
Sebuah bunga bisa terlihat mengembang, atau bintang-bintang bisa bertaburan di langit pada malam hari. Teknik ini, dikenal
sebagai time lapse, penting penggunaannya
dalam penmbelajaran. proses sebuah kepompong menjadi seekor kupu-kupu terlalu
lambat bagi pengamatan di ruang kelas yang nyaman. Akan tetapi, melaiui
videografi time –lapse , kupu-kupu bisa
muncul dari kepompong dalam hitungan menit.
b.
Perpanjangan
Waktu.
Waktu
juga bisa diperpanjang dengan video
melalui sebuah teknik yang disebut gerak lambat (slow motion). Beberapa
kejadian terjadi terlalu cepat untuk dilihat oleh mata. Dengan merekam kejadian
semacam itu pada kecepatan sangat tinggi dan kemudian memproyeksikan gambar
tersebut pada kecepatan normal, kita bisa mengamati apa yang sedang terjadi .Sebagai
contoh, seekor bunglon menangkap seekor serangga terlalu cepat untuk dilihat
secara kasat mata: videografi berkecepatan tinggi bisa melambatkan gerakan
tersebut sehingga kita bisa melihat prosesnya.
2. Rekayasa Tempat
Video memungkinkan kita untuk melihat
fenomena baik dalam makrokosmos maupun mikrokosmos yaitu, pada kisaran yang
sangat dekat atau jarak yang sangat jauh. Televisi memungkinkan kita untuk
mengamati dua kejadian yang terjadi secara serentak tetapi yang terpisah
bermil-mil jauhnya menggunakan layar terbelah. Teknik ini sering kali digunakan
dalam kejadian berita di mana satu pandangan dari dua orang ditampilkan
meskipun mereka berada pada bagian-bagian yang berbeda di negara atau dunia.
3. Animasi
Waktu dan tempat bisa juga direkayasa
dengan animasi. Ini merupakan teknik yang mengambil keuntungan dari persistensi
penglihatan untuk memberikan gerakan pada objek tak beranimasi. Terdapat
berbagai teknik untuk memperoleh animasi, tetapi pada dasarnya animasi dibuat
dari serangkaian foto, gambar, atau gambar komputer dari pemindahan-pemindahan
kecil dari benda atau gambar. Dengan perkembangan peranti lunak komputer
yang terus-menerus bisa merekayasa gambar visual, menciptakan seni animasi
melalui video. Urutan animasi yang dibuat komputer sekarang ini digunakan dalam
program video pembelajaran untuk menggambarkan proses yang kompleks atau cepat
dalam bentuk yang disederhanakan.
4. Memahami Konvensi Video
Perangkat dan teknik yang digunakan
dalam membuat video untuk merekayasa
waktu dan tempat sebagian besar dari
kita menerimanya sebagai konvensi. Kita mengerti bahwa dalam tayangan video,
seorang atlet yang lompatannya dihentikan di tengah-tengah udara sebetulnya
tidak kaku sebagaimana yang kita lihat, itu hanyalah pemotongan tayangan.
D.
FORMAT
VIDEO DIGITAL
Seperti halnya
audio yang bisa didigitalkan, gambar video dalam format analog dapat diubah
menjadi format digital. Dengan video digital yang disimpan di DVD atau di
komputer, kita bisa menyunting konten dan urutan dari gambar-gambar bergerak. Terdiri
dari Dua format video yaitu analog dan digital. Analog sudah mulai digantikan
oleh video digital. Sinyal video analog adalah gelombang sementara sinyal video
digital dalam bentuk angka-angka 1s dan 0s. Video analog ditampilkan melalui
serangkaian pemindaian dan video digital ditampilkan melalui intensitas warna
dan cahaya pada titik-titik yang tepat. Karena sinyal digital bisa disalin,
disimpan, dan dipancarkan lebih akurat dari pada sinyal analog, sistem video
yang lebih baik adalah digital.
Gambar video digital bisa direkayasa,
disimpan, diduplikasi, dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya, dan dapat
diputar ulang tanpa kehilangan kualitasnya. Bentuk digital memungkinkan produksi
video dilakukan dlm berbagai bidang , di tempat manapun: laboratorium sains,
ruang kelas, kantor konseling, lapangan atletik, pabrik bagian mesin, rumah
sakit, lingkungan tetangga, dan bahkan
lingkungan rumahan. Kesederhanaan sistemnya memungkinkan bagi non profesional, guru, dan
siswa membuat material video mereka
sendiri. Keuntungan lainnya dari video digital adalah pengeditan bisa dilakukan
di komputer dengan menggunakan software untuk merekayasa urutan gambar.
Kualitas dari gambar video tidak akan berkurang selama pengeditan dan pengopian,
berbeda dari kualitas kaset video analog yang bisa menurun. Video digital juga
bisa ditonton pada berbagai kecepatan, yang memungkinkan para siswa untuk
mempelajari gambar dari yang sangat lambat sampai yang sangat cepat. Gambar
diam juga bisa ditangkap dari berkas video digital. Format video digital cepat
dan mudah untuk mentransfer video ke komputer menggunakan koneksi berkecepatan
tinggi
a) DVD ( Digital Videodisch)
DVD merupakan sarana yang menawarkan
penyimpanan digital dan pemutaran gambar bergerak. DVD
ini bentuknya sama dengan sebuah CD tetapi bisa menyimpan banyak data, cukup untuk menampung empat film berdurasi panjang (dengan masa putarnya hampir
sembilan jam). Dengan trek suara yang berkualitas tinggi. DVD memiliki gambar dan suara Yang berkulitas dibandingkan
dengan video kaset standar.
b) Video Berbasis Komputer
Para Siswa (dan guru) bisa menyiapkan
laporan video dan presentasi kelas di komputer. Menggunakan rangkaian video
atau gambar dari material yang telah mereka rekam atau dari DVD, mereka bisa
merekayasa gambar dan suara seperti mereka merekayasa teks dengan menggunakan pengolah kata. Para siswa
dapat menggunakan kutipan-kutipan dari video sebagai bagian dari laporan lisan,
yang menggantikan suara dengan narasi mereka sendiri. Video yang diproduksi
siswa digunakan untuk evaluasi. Portofolio siswa sekarang lebih banyak
menggunakan pendekatan multimedia ketimbang kertas-kertas jilid dan olahan
kata.
c) Video Internet
Banyak situs Web sekarang menawarkan
penyiaran internet tentang berbagai
kejadian atau kegiatan, termasuk kejadian pemberitaan penting, kegiatan ilmiah,
dan presentasi budaya. Beberapa siaran tersebut adalah langsung dan yang
lainnya adalah rekaman. “Live cam” bisa “membawa” para siswa ke kebun binatang
dan meminta mereka mengamati perilaku binatang. Kamera langsung ini
memungkinkan para siswa untuk mengamati kegiatan pada saat itu juga. Siaran
internet ini menggunakan video terkompresi atau streaming video.
d) Video Kompresi/ singkat
Video kompresi menghemat data dengan merekam hanya bagian yang bergerak
atau berubah dari setiap bingkai. Bagian-bagian dari gambar yang tidak berubah
tidak direkam, karenanya hanya sedikit data yang harus disimpan untuk
mereproduksi gambar, yang menghasilkan berkas video yang lebih kecil. Video terkompresi digunakan untuk memancarkan
video melalui internet.
e) Streaming Video
Video juga bisa dipancarkan melalui
internet menggunakan streaming video. Teknik yang sama juga bisa
digunakan dengan material audio. Streaming artinya bahwa berkas tidak
harus seutuhnya diunduh sebelum mulai diputar. Tetapi, segera setelah pengguna
mengklik pada tautan yang berisi video (atau audio), konten mulai diputar.
Konten video sebenarnya mengunduh ke komputer pengguna dalam rangkaian
paket-paket kecil informasi yang langsung sampai sebelum pemirsa melihat (atau
mendengar) material. Material video (atau audio) apa pun bisa dipancarkan
melalui internet menggunakan teknik streaming.
E.
FORMAT
VIDEO ANALOG
-
Kaset Video
Sebagian besar dari kita telah merekam
program acara televisi di video kaset
untuk di lihat kembali atau diputar ulang. Banyak sekolah dan pusat sumber daya
memiliki perpustakaan program materi pelajaran yang disimpan dalam kaset video.
Banyak pula ruang kelas dilengkapi dengan TV yang terhubung ke stasiun pusat
yang memungkinkan untuk diputar pada waktu tertentu atau pada waktu yang telah
di tentukan.
F.
KELEBIHAN,
KETERBATASAN DAN INTEGRASI
1)
Kelebihan
a)
Motion
(gerakan).
Gambar-gambar bergerak memiIiki manfaat lebih banyak dari
pada gambar diam dalam menggambarkan suatu konsep yang mana belajar melalui gerakan sangatlah
penting (seperti kemampuan motorik).
b) Processes (Proses). Pengoperasian, seperti tahapan
proses perakitan atau percobaan ilmiah, di mana rangkaian tahapan gerakan
berurutan sangatlah penting, bisa lebih
efektif diperlihatkan.
c) Risk – Free Observation (Pengamatan yang bebas resiko).
Video memungkinkan para siswa untuk mengamati fenomena yang mungkin saja
terlalu berbahaya untuk dilihat secara langsung, seperti gerhana matahari,
letusan gunung berapi, atau suasana perang.
d) Dramatization (Dramatisasi).
Reka ulang yang dramatis bisa membentuk kepribadian. Seperti peristiwa
bersejarah, memungkinkan para siswa untuk mengamati dan menganalisis interaksi
manusia.
e) Skill Learning (Pembelajaran
keterampilan). Penelitian mengindikasikan bahwa
penguasaan keterampilan fisik mengharuskan pengamatan dan latihan
berulang-ulang. Melalui video, siswa bisa melihat sebuah penampilan berulang
kali untuk bisa menyamai. Mereka bisa melihat video penampilan mereka sendiri
untuk umpan balik dan perbaikan.
f) Affective Learning (Pembelajaran
afektif). Video sangat potensial mempengaruhi emosional,
video bisa bermanfaat dalam pembentukan sikap personal dan sosial.
g) Problem Solving (Penyelesaian
Masalah). Dramatisasi yang berakhiran terbuka sering kali
digunakan untuk menyajikan situasi tak terselesaikan, yang membuat para pemirsa
mendiskusikan berbagai Cara mengatasi masalah tersebut.
h) Cultural Understanding (Pemahaman
budaya). Kita bisa mengembangkan pemahaman yang mendalam
terhadap budaya orang lain dengan melihat gambaran kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat lainnya.
i)
Establishing Commonality ( Membangun kebersamaan).
Dengan meiihar program video bersama-sama, suatu kelompok dengan orang
yang berbeda-beda bisa membangun sebuah dasar kesamaan pengalaman dan mendiskusikan suatu
masalah secara efektif.
2) Keterbatasan
a) Fixed Pace (Alur tetap). Meskipun video bisa dihentikan
untuk suatu diskusi, ini tidak selalu dilakukan dalam penayangannya. Karena
program ditayangkan dalam kecepatan yang tetap, beberapa pemirsa mungkin
tertinggal dan sebagian yang lainnya tidak sabar menunggu bagian selanjutnya.
b) Talking bead (Orang-orang
yang berbicara). Sebagian besar video menayangkan orang-orang yang berbicara dari jarak dekat.
Video bukan merupakan sarana lisan yang hebat ia merupakan sarana visual. Gunakan
audio untuk pesan lisan.
c)
Still Phenomenon ( Gambar diam
). Meskipun Video sangat bermanfaat untuk menayangkan konsep dengan unsur gerak, tetapi
kurang cocok untuk topik lain yang
menuntut detail secara terperinci
(misalnya peta, diagram).
d) Misinterpretation (Salah Persepsi). Film
dokumentasi atau suatu drama sering menampilkan konflik yang
sulit/komplek. Sebuah percakapan / tindakan ada yang dimaksudkan sebagai
sindiran / kiasan tetapi mungkin saja diambil secara harfiah oleh penonton yang
masih muda.
e) Abstract, Nonvisual Instruction (Pembelajaran abstrak
dan nonvisual). Video jarang menayangkan informasi abstrak dan non
nonvisual. Media yang disediakan untuk kata hanya teks. Filsafat dan matematika
kurang cocok diajarkan dengan video
kecuali jika konsep- konsep yang dibahas membutuhkan penjelasan dengan
menggunakan dokumentasi video, Seperti peristiwa sejarah dan tayangan grafik.
3) Integrasi
Konsekuensi dari video dapat meningkatkan pembelajaran
siswa. Oleh karena itu, sebaiknya guru dapat memadukan
video dalam materi pelajaran dengan tepat.
G.
MEMILIH
VIDEO
1. Mengevaluasi Video
Setelah kita mendapatkan beberapa video
yang berpotensi bermanfaat, perlu kita perlu melihat dan mengevaluasinya.
Beberapa sekolah dan organisasi memiliki formulir standar penilaian yang siap
digunakan. Beberapa di antaranya sangat terperinci, yang mencakup setiap faktor
yang memungkinkan yang lainnya biasa saja. Sebuah formulir penilaian yang bagus
sebaiknya cukup singkat saja dan tak mengintimidasi tetapi cukup lengkap untuk
membantu individual memilih material yang
bermanfaat untuk diaplikasikan saat ini maupun di masa yang akan datang. Mengevaluasi dan peninjauan juga memberikan kesempatan untuk
membuat catatan sehingga dapat dimanfaatkan dalam diskusi kelas mengenai video, memperhatikan
poin-poin kunci dalam video dapat membantu kita dalam memberikanpenjelasan kepada siswa
atau memberikan penekanan pada Siswa.
2. Sponsor Video
Perusahaan swasta, asosiasi, dan
badan-badan pemerintah mensponsori video untuk berbagai alasan. Perusahaan
swasta membuat video untuk mempromosikan produk mereka atau untuk meningkatkan
citra publik mereka. Asosiasi dan badang pemerintah mensponsori video untuk
mempromosikan program, seperti kampanye hidup sehat, konservasi sumber daya
alam, dan pemanfaatan taman dan area rekreasi yang tepat. Banyak dari video
bersponsor ini memiliki material pengajaran yang dan memiliki keuntungan yang
sangat besar karena gratis atau tidak mahal. Akan Tetapi, perlu hati-
hati dalam menggunakan program bersponsor untuk tujuan pengajaran. Beberapa
material yang diproduksi swasta mungkin terlalu menonjolkan diri sendiri. Atau produk tidak sesuai untuk situasi pengajaran,
misalnya, prosess pembuatan minuman beralkohol atau rokok.
H.
MEMPRODUKSI
VIDEO
Produksi video oleh siswa bisa
meningkatkan belajar siswa. Para siswa “dikaitkan" dengan isu-isu budaya,
politik, ilmiah, keuangan, dan lingkungan. Selain itu, membuat video membantu membangun
kemampuan kemajuan teknologi. Minat siswa yang besar terhadap teknologi bisa
memacu penelusuran aktif dalam dunia
mereka. Menggabungkan dua karakter ini bisa membangkitkan keinginan untuk belajar karena pengalaman itu
menyenangkan. Produksi video oleh siswa mendorong adanya kesadaran siswa,
pengembangan kreativitas, potensi keterlibatan, dan jembatan ke kehidupan di
luar ruang kelas. Selain itu, produksi video memungkinkan guru untuk
mengutak-atik materi untuk mata pelajaran mereka.
Para guru dapat membantu dalam proses
perencanaan tetapi sebaiknya membiarkan para siswa menjadi kreatif. Videografi
memungkinkan para siswa untuk menelusuri mata pelajaran kurikulum apa saja
melalui proses aktif membuat video tentangnya. Selain kemampuan produksi video,
para siswa belajar meyelesaikan masalah, penjadwalan, analisis, penelitian,
perencanaan, imajinasi, dan komunikasi seluruh kemampuan dunia nyata. Mereka
menjadi pemikir yang lebih baik, komunikator yang lebih baik, dan pemecah
masalah yang lebih baik. Para siswa bisa berbagi produksi video dalam
portofolio mereka dan bisa menampilkan hasilnya di depan kelas, sekolah,
komunitas, atau di rumah.
Video yang diproduksi guru atau siswa
bisa digunakan untuk beragam tujuan. Kemampuan uniknya adalah menangkap
pemandangan dan suara untuk pemutaran kembali. Aplikasi yang diuntungkan dari
aspek produksi video meliputi:
§ Dramatisasi
dari kisah, lagu, dan puisi siswa
§ Kegiatan
ditingkatkan oleh umpan balik
§ Latihan
atletik
§ Pelatihan
keterampilan
§ Teknik
relasi interpersonal
§ Dokumenter
sekolah oleh siswa atau masalah-masalah lingkungan
§ Pelestarian
cerita rakyat setempat
§ Pertunjukan
percobaan ilmiah dan tindakan keamanan
§ Putaran
ulang rekaman kunjungan lapangan untuk tindak lanjut di dalam kelas
§ Informasi
karier mengenai bisnis setempat
a. Perekaman (Recording)
Kamera genggam biasanya dilengkapi
dengan mikrofon yang dipasang di depan kamera. Mikrofon ini memiliki kontrol
otomatis, sebuah fitur yang otomatis menyesuaikan volume suara, untuk menjaga
suara terap terdengar. Kamera dapat “mendengar” serta “melihat”.Masalahnya
adalah bahwa mikrofon ini mengeraskan suara apa saja dalam jangkauannya,
termasuk suara orang berjalan mondar-mandir, batuk, suara di jalanan, dan suara
perlengkapan, bersama dengan suara yang Anda inginkan. oleh karena itu perlu menggantikan
mikrofon tersebut dengan memasang mikrofon terpisah yang lebih cocok dengan tujuan
khusus.
Lavaliere atau mik leher, adalah pilihan
yang bagus ketika merekam satu pembicara tunggal. Ia bisa dijepitkan ke dasi
atau baju, digantung di sekitar leher, atau bahkan disembunyikan di dalam baju
pelapis. Sebuah dudukan meja mungkin digunakan untuk menahan sebuah mikrofon
untuk seorang pembicara atau beberapa peserta diskusi yang duduk di sebuah
meja. Untuk situasi di mana terdapat suara latar yang tidak diinginkan atau
sang pembicara berpindah-pindah, mikrofon yang bisa digeser-geser adalah yang
terbaik.
b. Penyuntingan/ pengeditan
Penyuntingan video digital adalah sarana
yang dengannya video bisa dipisah-pisah dan di satukan kembali menggunakan
sebuah komputer dan peranti lunak. Dengan adanya perekam kamera digital kita
tak perlu lagi perekam kaset video, tetapi masih ada yang menggunakan perekam
kaset video untuk merekam dengan cara digital, Setelah mengambil gambar video, kita
bisa melihatnya di monitor LCD yang terpasang di kamera.kita juga bisa menghubungkan perekam kamera ke
monitor televisi, atau kita bisa bisa mentransfer gambar-gambar ke komputer.
Banyak perekam kamera memungkinkan kita melakukan penyuntingan langsung di kamera.
I.
KESIMPULAN
Para siswa saat ini telah terbiasa
belajar melalui televisi dan media bergerak lainnya. Ada banyak aplikasi video
yang menarik di ruang kelas. Video menyediakan karakteristik khusus yang bisa
disediakan dalam belajar-terutama yang melibatkan gambar bergerak. Makalah ini telah menyajikan katrakteristik khusus video
bersama dengan keuntungan dan keterbatasannya. Kami juga telah menjelaskan
bagaimana memilih, memproduksi, dan memadukan video ke dalam kegiatan belajar
siswa. Memproduksi video bisa bersifat pendidikan bagi para siswa dan
memungkinkan para guru untuk menyajikan materi.
Daftar Rujukan
Smaldino, Heinich, Molenda, Russel.
(2008) Instructional Media and
Technologies For Learning ,(9th edition), new york : Macmillan Publishing
Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar